Mengapa Perlu Mempelajari Manajemen Pemasaran Jasa?

Pada semester 4 ini saya mengambil mata kuliah "Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan" dan pada postingan pertama ini saya akan menguraikan alasan mengapa mempelajari manajemen pemasaran jasa pendidikan. 

Terkadang kata pemasaran ini selalu dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat menghasilkan profit/ laba (profit organization). Padahal dalam pemasaran terdapat : pemasaran dalam profit organization dan pemasaran dalam non-profit organization. Lembaga pendidikan termasuk ke dalam non profit organization.

"Mengapa jurusan manajemen pendidikan mempelajari manajemen pemasaran jasa?". Jawabnnya sebagai calon manajer dalam sebuah lembaga pendidikan kelak harus mampu mengelola lembaga pendidikan. Dengan memahami pemasaran jasa pendidikan, yang merupakan suatu usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan lembaga pendidikan yang akan kita kelola kelak. Oleh sebab itu mahasiswa manajemen pendidikan diberi pembekalan melalui mata kuliah manajemen pemasaran jasa.

Dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan ini kita akan mempelajari tentang :
  1. Memahami konsep pemasaran, bisnis jasa;
  2. Menganalisis lingkungan organisasi yang akan memengarui kebijakan manajemen pendidikan khususnya pemasaran, bauran pemasaran;
  3. Mengetahui dan memahami cara mengembangkan kualitas jasa pendidikan;
  4. Memahami perilaku pelanggan dan memahami kebutuhan dari pelanggan pendidikan;
  5. Memahami pentingnya kepuasan pelanggan;
  6. Memahami etika dan tanggung jawab sosial dalam pemasaran jasa pendidikan.

Diharapkan nantinya setelah kita memelajari tentang manajemen pemasaran jasa pendidikan mampu mengimplementasikan apa yang telah didapat. Karena kunci terpenting dalam pemasaran adalah bagaimana menciptakan kepuasan bagi pelanggan dan memenuhi needs and wants dari konsumen. Hal ini sejalan dengan keberhasilan pendidikan yang akan sangat tergantung pada siapa, kapan dan dimana proses pendidikan tersebut terlaksana.    

4 komentar:

  1. Pertemuan Ke-2 Manajemen Pemasaran Jasa
    Pada tanggal 17 Februari 2015 perkuliahan manajemen pemasaran jasa pendidikan membahas mengenai konsep dasar pemasaran jasa pendidikan bersama bapak Amril Muhammad, S.E., M.Pd. selaku dosen manajemen pemasaran jasa pendidikan di jurusan Manajemen Pendidikan FIP-UNJ. Materi yang dibahas adalah :

    1. Faktor Kesuksesan dalam sebuah bisnis.
    a. Faktor yang sangat mempengaruhi kesuksesan bisnis yang pertama adalah customer focus. Sebagai seorang marketer tentunya kita harus dapat melihat sesuatu dari sisi konsumen, apa yang konsumen butuhkan, apa yang konsumen inginkan, semua haruslah berfokus pada konsumen.
    b. Faktor kesuksesan yang kedua adalah komitmen. Ketika kita telah menjalankan suatu bisnis atau pekerjaan apapun kunci utamanya adalah komitmen yang tinggi, ketika kita tidak mampu untuk membangun komitmen maka akan sulit untuk mencapai kesuksesan, karena kesuksesan dibangung oleh orang-orang yang memiliki komitmen tinggi.
    c. Selanjutnya adalah memahami dan memuaskan pelanggan menjadi sebuah target pasar, karena pada saat ini tujuan utama dari sebuah pemasaran adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan pelanggan, ketika hal tersebut tidak dijadikan sebagai target pasar maka instansi/perusahaan itu tidak akan mampu bersaing dengan para kompetitor lain.
    d. Memotivasi setiap orang dalam organisasi untuk memberi nilai-nilai unggul untuk pelanggan dan menunjukan kemampuan yang tinggi. Hal ini dilakukan agar setiap orang di dalam organisasi dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap pelanggan.

    2.Yang dimaksud dengan pemasaran adalah A social and managerial process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating and exchanging products and values with others.
    (sebuah proses sosial dan managerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui produksi dan pertukaran produk/barang dan nilai dengan orang lain). Yang dimaksud dengan Needs (kebutuhan) yaitu sesuatu yang timbul ketika kita merasa kekurangan dan harus segera dipenuhi. Sedangkan yang dimaksud dengan Wants (keinginan) yaitu suatu kebutuhan manusia yang terbentuk dari budaya dan kepribadian individu.

    3. Yang dimaksud dengan produk adalah suatu yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan manusia. Produk dapat berupa benda fisik, jasa, manusia, tempat, organisasi, dan ide.
    Produk terbagi menjadi goods (benda) yang bersifat berwujud (tangibles) dapat dimiliki, digunakan, seperti barang fisik dan services (jasa) yang bersifat tidak berwujud (intangibles) yang tidak dapat dilihat namun bisa dirasakan manfaatnya.

    Itulah yang telah saya dapatkan dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan pada pertemuan ke-2.

    BalasHapus
  2. DEFINISI PERTUKARAN (EXCHANGE) DALAM PEMASARAN

    Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan managerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui produksi dan pertukaran produk/barang dan nilai dengan orang lain.[1] Salah satu konsep dasar pemasaran yaitu Exchange (pertukaran) yang akan dibahas sebagai berikut.
    A. Definisi pertukaran
    Pertukaran adalah tindakan memperoleh obyek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.[2]
    Exchange is an occurrence in which people give things of similar value to each other. (pertukaran adalah kejadian di mana orang memberikan sesuatu yang bernilai mirip satu sama lain).[3]
    Exchange is the act of giving or taking anything in return for another thing. (pertukaran adalah tindakan memberi atau mengambil imbalan apa pun untuk hal lain).[4]

    Sehingga yang dimaksud dengan pertukaran (exchange) adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan memberikan atau menerima imbalan yang bernilai mirip satu sama lain untuk memperoleh sesuatu yang diinginakan atau dibutuhkan. Pertukaran dalam pemasaran tidak selalu menggunakan uang sebagai alat tukarnya, dapat menggunakan barang sebagai alat, atau bisa juga dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Pada intinya pertukaran dapat terjadi ketika dua pihak atau lebih telah menyetujui untuk melakukan transaksi, tiap pihak harus memiliki sesuatu untuk dihargai oleh pihak lainnya atau memiliki sesuatu yang bernilai mirip satu sama lain untuk dipertukarkan.

    Sumber :
    [1] https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
    [2] http://www.slideshare.net/indradiputramm/pengertian-pasar-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran
    [3] http://www.merriam-webster.com/dictionary/exchange
    [4] Ibid.

    BalasHapus
  3. Konsep Service Perishability dalam Pemasaran Jasa

    Perishability is used in marketing to describe the way in which service capacity can’t be stored for sale in the future [1]. (Perishability digunakan dalam pemasaran untuk mendeskripsikan bahwa kapasitas jasa tidak dapat disimpan untuk dijual pada masa depan).
    Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dikembalikan, atau dijual kembali setelah digunakan. Setelah diberikan kepada pelanggan, jasa ini benar-benar dikonsumsi dan tidak dapat diberikan kepada pelanggan lain. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.

    Contoh : Sebuah maskapai penerbangan, seperti Delta Airlines, hanya bisa menjual kursi di pesawat sebelum keberangkatan. Layanan ini hanya tersedia untuk jangka waktu tertentu. Kursi kosong dipesawat tidak dapat dimanfaatkan dan dibebankan setelah keberangkatan pesawat. Setelah pesawat lepas landas untuk penerbangan yang dijadwalkan, kursi kosong tersebut tidak dapat ditawarkan untuk penerbangan selanjutnya, sehingga kursi kosong tersebut sudah tidak bernilai lagi [2].

    Perishability dapat mempengaruhi kinerja perusahaan sebagai penyeimbang penawaran dan permintaan. Permintaan dapat dipengaruhi oleh musim, waktu hari, atau siklus bisnis. Sebagai permintaan berfluktuasi, itu sangat sulit untuk menjaga kualitas layanan. Seperti saat musim liburan pengunjung taman hiburan akan sangat penuh dan terasa pekerja yang ada sangat kurang sehingga akan mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan, namun disaat musim liburan telah usai maka taman hiburan akan menjadi sepi dan terasa terlalu banyak pekerja.
    Namun menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991), ada pengecualian dalam karakteristik perishability dan penyimpanan jasa. Yaitu dalam kasus tertentu jasa bisa disimpan dalam bentuk pemesanan (reservation) [3] . Misalnya : pemesanan tiket kereta api, pemesanan kamar hotel, dan jasa asuransi.

    Sumber :
    [1]Adrian Palmer, Principles of Service Marketing, (London: McGraw Hill, 2005). p. 37. ISBN 0-07-710794-2
    [2] https://www.boundless.com/marketing/textbooks/boundless-marketing-textbook/services-marketing-6/services-versus-products-49/perishability-248-404/
    [3] http://killer-killermaniac2.blogspot.com/2011/12/karakteristik-pemasaran-jasa-produk.html

    BalasHapus
  4. Pertemuan ke-3 Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan

    Perkuliahan pada tanggal 3 Maret 2015 membahas mengenai Marketing Management Philosophy, dan Konsep Dasar Jasa.

    Marketing Management Philosophy
    1. Production Concept (Konsep Produksi) yaitu konsep yang beranggapan bahwa semakin banyak barang yang diproduksi maka harga jual produk akan lebih murah dibandingkan dengan para pesaing lain.
    2. Product Concept (Konsep Produk) yaitu konsep yang beranggapan bahwa produsen harus menghasilkan produk yang sangat baik, biasanya konsep produk ini digunakan untuk perusahaan yang menghasilkan produk-produk limited edition yang sangat mementingkan ke eksklusifan suatu produk.
    3. Selling Concept (Konsep Penjualan) yaitu suatu konsep yang beranggapan bahwa bagaimana suatu perusahaan mampu mempermudah konsumen untuk mendapatkan produknya, biasanya perusahaan yang menganut konsep penjualan cenderung membuka cabang dimana-mana agar mempermudah pelanggannya, atau membuka online shopping.
    4. Marketing Concept (Konsep Marketing) yaitu suatu konsep yang menekankan pada kepuasan konsumen, perusahaan yang menganut konsep marketing akan berusaha mempertimbangkan segala sesuatunya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumennya.
    5. Societal Marketing Concept (Konsep Kemasyarakatan) yaitu suatu konsep yang memberikan manfaat kepada lingkungan sosial, perusahaan tidak hanya menjual suatu produk namun ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya. Seperti perusahaan sabun cuci tangan yang mengadakan kegiatan bertema cuci tangan.

    Konsep Dasar Jasa

    Pengertian Jasa
    Jasa adalah segala kegiatan ekonomi yang tidak menghasilkan barang fisik atau konstruk yang secara umum dikonsumsi bersamaan dengan saat diproduksi dan menyediakan nilai tinggi (kenyamanan, kesenangan/hiburan, dan kesehatan).
    Jasa tidak dapat dimiliki, namun bisa dirasakan/ dikonsumsi pada saat bersamaan dengan saat diproduksi. Jasa berkaitan dengan produk fisik contoh : pemberian garansi pada barang-barang elektronik.

    Karakteristik dari Jasa :
    1. Intangibility
    • Tidak dapat dirasa, diraba, dicium, didengar, sebelum jasa tersebut dibeli. Menunjukan bahwa kualitas jasa dilihat dari kinerja
    • Pelanggan membeli jasa, bisa dikonsumsi namum tidak dapat memiliki (contohnya : pendidikan/ sekolah ketika bersekolah siswa dapat merasakan pelayanan jasa saat bersekolah, namun tidak akan bisa memiliki lembaga sekolahnya).
    • Kulalitas jasa tampak pada : tempat, orang, bahan-bahan, harga, simbol
    • Tugas dari penyedia jasa yaitu memfaktualkan yang intangible, mengelola fakta
    2. Inseparability
    • Jasa dijual terlebih dahulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan
    • Interaksi penyedia jasa dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa
    • Kunci sukses terdapat pada kualitas penyedia dan keterlibatan pelanggan
    • Fasilitas pendukung dan pemilihan lokasi penyedia jasa menjadi pertimbangan utama
    3. Variability
    • Non-standardize outputs -> bervariasi bentuk, kualitas, jenis
    • Penyebabnya : kerjasama pelanggan, motivasi penyedia layanan, beban kerja perusahaan
    • Upaya menjaga kualitas : investasi personil, standarisasi proses, memantau kepuasan pelanggan
    4. Perishability
    • Komoditas jasa tidak tahan lama, tidak dapat disimpan
    • Bisa disimpan dalam bentuk reservasi
    • Permintaan pelanggan bervariasi dipengaruhi musim

    Kunci Sukses Jasa :
    1. Renewing the service offering (Melakukan pembaharuan jasa yang ditawarkan)
    2. Localizing the point of system service (Melokalisasi, seperti membuka cabang)
    3. Leveraging the service contact (Harus ada deal/ membuat suatu kontrak)
    4. Using information power strategically (Menggungakan kekuatan informasi strategis, misal : harga, waktu, orang)
    5. Determining the strategic value of a service business (Penetuan berupa nilai-nilai strategi)

    BalasHapus