Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan

Pada tanggal 7 April 2015 perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan berlangsung di R. 305 Gedung Daksinapati. Perkuliahan diisi dengan presentasi dari kelompok 7 yang beranggotakan saya dan Arsita Mien Touwuri kami membahas tentang "Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan".

Sebelum membahas menganai penciptaan dan pengembangan produk, hal pertama yang harus kita ketahui yaitu pengertian produk. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut pengertian lain dikatakan, produk adalah segala sesuatu yang dipasarkan kepada pasar untuk dipasarkan. Produk dibagi menjadi dua yaitu services dan goods. Setiap perusahaan pasti memiliki suatu produk untuk dipasarkan kepada konsumen atau calon pembeli.

Makin meningkatnya harapan-harapan pelanggan dan semakin sengitnya persaingan hampir disemua industri jasa membuat keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya terletak pada penyediaan jasa yang sudah ada dengan baik, tetapi juga pada penciptaan jasa baru.  
Suatu produk baru memiliki bentuk yang berbeda-beda, berikut adalah asal pembentukan produk: 
  1. Produk Inovatif yaitu produk yang benar-benar baru yang berasal dari ide baru yang belum pernah ada sebelumya.
  2. Produk Imitasi merupakan produk baru bagi perusahaan yang membuatnya namun produk tersebut sudah lama ada di pasaran.
  3. Produk Pengganti yang merupakan produk baru yang berasal dari produk lama tetapi diganti atau diperbarui dengan ide-ide baru.
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk.


Di dalam pengembangan produk baru, pasti terdapat proses atau mekanisme dari pengembangan itu. Bagaimanakah pengembangan suatu produk baru? Ada terdapat delapan pengembangan produk baru yaitu 

  1. Penciptaan Ide yang merupakan awal dari munculnya suatu pemikiran atau gagasan kenapa membuat suatu produk, apa produk yang ingin dibuat, dan sebagainya. Ide dari munculnya suatu produk biasanya karena saran atau kritik dari konsumen, pengamatan perusahaan pada pesaing-pesaingnya dan masukan-masukan atau saran dari karyawannya sendiri.   
  2. Penyaringan Ide yang merupakan proses memilah ide-ide mana yang baik, yang cocok dan sesuai dengan perusahaan dan menolak ide-ide yang buruk.  
  3. Pengembangan dan pengujian Konsep yang merupakan pengujian atas konsep-konsep dari ide yang sudah disaring tadi. 
  4. Pengembangan Strategi Pemasaran yang merupakan kurun waktu yang ditentukan oleh perusahaan mengenai sampai kapan suatu perusahaan mengembangkan strategi atau rencana-rencana dalam memasarkan produknya.  
  5. Analisis Usaha yang merupakan proses menganalisis proyeksi penjualan misalnya penetapan harga produknya, biaya yang dikeluarkan, lalu keuntungan yang didapat. 
  6. Pengembangan Produk.  
  7. Market Testing yaitu uji pemasaran, produk yang sudah dikembangkan sudah siap untuk diberi nama atau dilabelkan, lalu melakukan tester produk kepada konsumen.  
  8. Komersialisasi yang merupakan penganalisisan kapan peluncuran produk baru itu? dimana dan bagaimna prospek pasarnya?
Suatu produk diumpamakan sebagai makhluk hidup. Mereka lahir (diperkenalkan ke pasar), kemudian tumbuh (penjualan), dan di beberapa titik mati. Siklus pengenalan, pengembangan, kedewasaan dan penurunan penjualan disebut siklus daur hidup (Product Life Cycle) yaitu :


  1. Waktu pengenalan produk (Introduction). Produsen memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk sponsor, televisi, radio, media massa atau bauran promosi.
  2. Waktu pertumbuhan produk (Growth). Meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesua.
  3. Waktu kematang/kejenuhan Produk (Maturity). Titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
  4. Waktu penurunan produk (decline). Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis. Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut.



0 komentar:

Posting Komentar